Minggu, 28 Juni 2009
Pangeran Katak
Pada Zaman Dahulu, hiduplah sepsang suami istri yang saling mencintai. Sayangnya mereka tidak dikaruniai seorang anakpun. Namun, mereka tidak pernah putus asa utk memohon pada sang Dewa agar dikaruniai anak. Hingga pada suatu hari Dewa mengabulkan permintaannya. Istri itu menandung dan beberapa waktu kemudian melahirkan anak. Tetapi alangkah terkejutnya suami istri itu karena yang dilahirkan bukanlah manusia, melainkan seekor katak. Sang suami pun bergegas hendak membuang katak tersebut ke sungai. Namun tiba-tiba katak itu memohon “ Jangan buang aku, rawatlah aku, dan kalian akan kuberi kebahagiaan”.
Suami istri itu menjadi tidak tega dan merawatnya, lagipula Katak ini adalah pemberian Dewata, dan mereka juga sudah menginginkan anak. Akhirnya sang Katak dipelihara dan tumbuh menjadi dewasa.
Ketika dewasa, sang Katak mempunyai keinginan untuk menikah. Kebetulan di kota tersebut ada seorang saudagar yang mempunyai 3 orang putri nan cantik jelita. Maka katak pun menyampaikan maksudnya kebada ibundanya,” Bu, aku ingin menikahi salah seorang putrid saudagar itu. Tolong siapkan bekal yang cukup untukku ya bu.”
Si Ibu pun sangant kaget, karena membayangkan mana ada yang mau menikah dengan seorang katak? Tetapi karena rasa sayangnya pada anaknya, disiapkannya bekal untuk sang Katak.
Sesampainya di rumah saudagar, sang katak segera mengucapkan keinginannya utk menikahi salah satu putrinya. Mendengar itu saudagar itu tertawa terbahak-bahak “Aneh sekali, mana ada yang mau menikah denganmu, Katak?” Tetapi sang Katak meneguhkan niatnya dan berkata “Apapun yang kau minta, akan aku kabulkan sebagai gantinya!” Dengan nada menghina, saudagar itu berkata “Baiklah, kalau begitu bawakan aku uang emas sebanyak 5000 keping dan kau boleh memilih putriku yang kau suka”.
Katak menyerahkan keranjang bekal yang dibawakan oleh ibunya dan membukanya. Ajaibnya, ketika keranjang tersebut dibuka, isinya berubah menjadi 5000 uang emas. Merasa berhutang, saudagar itu kemudian memangggil ketiga putrinya. Si Sulung langsung menolak dengan jijik, demikian juga si putri ke-2 yang berkata “bagaimana mungkin aku bisa dibahagiakan oleh Katak sepertimu?” Saudagar pun lansung menghina “Lihat saja, bukan aku yang menolakmu, tetapi putriku tidak ada yang mau menikah dengan mu.” Saudagar itu lalu bermaksud pergi dengan membawa keranjang berisi uang tadi.
Melihat hal itu, sang Katak pun murka dan bermaksud menyakiti saudagar itu dengan teriakak Katak yang sangat memekakan telinga. Karena tidak tega terhadap penderitaan ayahnya si putri bungsu pun berkata bahwa ia bersedia menjadi istrinya. Katak pun menghentikan teriakannya, “benarkah kau mau menjadi istriku?” Si bungsu menjawab. “ayahku telah berjanji padamu, dan sepatutnyalah aku menikah denganmu.”
Akhirnya katakpun menikah dengan si bungsu. Si bungsu pun menjadi istri yang baik dan patuh kepada suami. Setelah beberapa waktu, terjadi perubahan yang sangat ajaib, sang Katak itu berubah menjadi pemuda yang tampan. Si bungsu pun kaget, lalu katak itu berkata”sebenarnya aku adalah anak raja yang dikutuk oleh dewata karena dosa-dosa raja di masa lalu, aku dilahirkan dalam bentuk seekor katak dan akan berubah menjadi manusia kembali jika ada yang mencintai aku dengan tulus dan sungguh-sungguh.”
Mendengar hal itu, berbahagialah si bungsu dan orang tua sang Katak itu, karena Katak telah menjadi seorang Pangeran yang tampan. Dan menyesal jugalah kedua kakak si bungsu itu karena menolak sang Katak yang ternyata adalah seorang pangeran tampan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar